PENGETAHUAN IBU TENTANG MENOPAUSE
DI POLIKLINIK BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
1
Inri Suryani Batan
2
Maya Mewengkang
3
Hermie M. M. Tendean
Bagian/SMF Obstetri dan Ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
Email: inri_91@yahoo.com
Abstract: The age of menopause in each women is different. When a women encounters the menopause, there will be a physiological and psychological change. If a women receive excellent information about menopause, the psychological change will appear minimal. The incidence of menopause and climacterium is often not considered by most women as important issue. This mindset mostly caused by the consideration that the menopause is a natural process, but some women consider that menopause is a horrible situation. This less attention in menopause is mostly caused by minimal knowledge of women about menopause. This research aims to find out how the mother's knowledge about menopause in Polyclinic BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Research using desciptive with survey method using the questionnaire. The sampling technique used in this research is purposive sampling. Research in was commited in Obstetric-Gynecologic Polyclinic in November 2012. The number of respondents are 50 subjects. The respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), the respondents who encompass the age group of 35-39
years old are 11 subjects (78,6%), the respondents who work as PNS are 10 subjects (100%), the respondents who graduated in university are 11 subjects (100%) and the information resource of menopause from health care officer are 11 subject (84,6%). Conclusion: Respondents with good knowledge about menopause are 30 subjects (60%), and the respondents with minimal knowlegde of menopause are 20 subjects (20%). Keywords: knowledge, menopause.
Abstrak: Usia menopause pada tiap wanita berbeda-beda. Saat wanita mengalami menopause, terjadi perubahan fisiologik dan perubahan kejiwaan. Apabila wanita mendapat informasi yang baik maka perubahan kejiwaan menjadi minim. Peristiwa menopause dan klimakterium sering tidak menjadi perhatian bagi kebanyakan wanita karena dianggapnya sebagai peristiwa alami, namun sebagian kecil mengganggapnya sebagai sesuatu yang buruk. Hal ini dikarenakan dasar pengetahuan wanita tentang menopause masih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian bersifat deskriptif melalui metode survei menggunakan kuesioner. Teknik yang digunakan yaitu purposive sampling. Penelitian dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi periode November 2012. Jumlah responden sebesar 50 orang. Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), tergolong dalam kelompok umur 35–39 tahun yaitu 11 orang (78,6%), pada pekerjaan PNS yaitu 10 orang (100%), pendidikan terakhir lulus perguruan tinggi yaitu 11 orang (100%), dan sumber informasi menopause dari petugas kesehatan sebanyak 11 orang (84,6%). Kesimpulan: Responden yang memiliki pengetahuan baik tentang menopause sebanyak 30 orang (60%), sedangkan responden yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang menopause sebanyak 20 orang (40%).
Kata kunci: pengetahuan, menopause Batan, Mewengkang, Tendean; Pengetahuan Ibu Tentang Menopause...
Pada hakekatnya menopause adalah proses
alami dalam fase kehidupan wanita. Arti
istilah menopause adalah saat akhir haid
atau mati haid. Sedangkan periode
peralihan dari fase reproduksi menuju fase
usia tua (senium) disebut fase klimakterium, yang meliputi fase premenopause,
perimenopause, menopause, dan pasca
menopause.
Pada usia 40 sampai 50 tahun, siklus
seksual biasanya menjadi tidak teratur, dan
ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah
beberapa bulan sampai beberapa tahun,
siklus terhenti sama sekali. Periode ketika
siklus terhenti dan hormon-hormon
kelamin wanita menghilang dengan cepat
sampai hampir tidak ada disebut sebagai
menopause.
1
Saat masuknya seseorang dalam fase
menopause sangat berbeda-beda. Wanita di
Eropa tidak sama usia menopausenya
dengan wanita di Asia. Faktor genetik
kemungkinan berperan terhadap usia menopause.2 3 Ada kecenderungan dewasa ini untuk terjadinya menopause pada umur yang lebih tua. Pada saat menopause, seorang wanita harus menyesuaikan kembali kehidupannya dari kehidupan yang secara fisiologis dirangsang oleh produksi estrogen dan progesteron menjadi kehidupan yang kosong tanpa hormon-hormon tersebut.
4 Hilangnya estrogen seringkali menyebabkan terjadinya perubahan fisiologis yang bermakna pada fungsi tubuh.2 Disertai perubahan kejiwaan yang dialami seorang wanita menjelang menopause.5 Pada wanita yang mendapat informasi yang baik dan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan, perubahan psikologik ini sangat minim dan bahkan tak berarti, dan hanya mengalami periode ketidakstabilan emosional yang singkat.6 Studi yang dilakukan oleh Neugarten menunjukkan pentingnya sistem kepercayaan kultural dan jejaring komunikasi antar wanita dalam perilaku sosial terhadap menopause. Dia menyimpulkan bahwa faktor-faktor sosiokultural seperti mitos dan sistem kepercayaan adalah lebih merupakan faktor instrumental dibanding fisiologis dalam membentuk persepsi wanita tentang menopause, dan bahwa jalan komunikasi yang lebih terbuka di antara para wanita yang sudah menopause akan memaparkan efek negatif dan membuat menopause menjadi peristiwa yang kurang menakutkan. Menurut United Nation Development Program (UNDP) dalam Human Development Report 2005, pada tahun 2003 angka harapan hidup orang Indonesia rata-rata adalah 66,8 tahun. Dalam laporan tersebut disebutkan pula bahwa dari studi selama tahun 1995-2000, persentase perempuan yang mencapai usia 65 tahun lebih besar jika dibandingkan dengan lakilaki, yaitu sebesar 72,1% berbanding 63,8%.
7 Dewasa ini, dengan semakin meningkatnya angka harapan hidup, maka akan semakin banyak perempuan yang akan menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam keadaan hipoestrogenik.
8
8 Peristiwa menopause, klimakterium dan juga aspek fungsi menstruasi sering tidak menjadi perhatian bagi kebanyakan karena dianggapnya sebagai peristiwa yang alami.6 Pada hampir 70% wanita, proses transisi menuju menopause dilalui tanpa keluhan yang berarti.8 Tetapi bagi sebagian kecil peristiwa tersebut dibebani pemikiran yang bukan-bukan. Menopause sering dicap sebagai sesuatu yang buruk, oleh karenanya banyak wanita menghadapinya dengan rasa takut dan cemas. Seorang wanita yang melihat menopause sebagai sesuatu yang menyusahkan atau membebaskan. Dasar pengetahuan tentang menopause masih sedikit, dimana ditemukan pada kebanyakan studi yang dilakukan pada perempuan kulit putih dari keturunan Eropa Utara tentang pengalaman klimakterik relatif sedikit juga pada wanita dari ras lain.
6 Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik ingin meneliti tentang pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. Kandou Manado.
9
366 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 201, hlm. 364-370
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana pengetahuan ibu tentang menopause di Poliklinik BLU RSU Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif
melalui metode survei dengan
menggunakan kuesioner. Teknik yang
digunakan yaitu purposive sampling.
Penelitian dilakukan di Poliklinik ObstetriGinekologi BLU RSU Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado bulan November 2012
dengan mengambil sampel ibu yang
berkunjung di Poliklinik BLU RSU Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado.
Kriteria sampel terbagi 2 yaitu kriteria
inklusi yakni ibu usia 30-40 tahun, haid
teratur,belum menopause sedangkan
kriteria eksklusi yaitu ibu yang tidak bisa
membaca, dan responden tidak bersedia
berpartisipasi dalam penelitian.
Variabel penelitian berupa
pengetahuan ibu tentang tingkat
pengetahuan, umur, pekerjaan, pendidikan
terakhir, sumber informasi menopause.
Dalam penelitian ini, instrument yang
digunakan selama kegiatan pengumpulan,
pengolahan, dan penyajian data berupa
informed consent dan lembaran kuesioner
yang diberikan pada responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan
mencari pasien ibu di Poliklinik, kemudian
memberikan penjelasan pada masingmasing ibu mengenai tujuan dilakukan
penelitian dan bersedia menjadi responden
dalam penelitian lalu memberikan
kuesioner kepada responden untuk
kemudian diisi. Selanjutnya data yang
diteliti, dikumpulkan kemudian diolah
secara komputerisasi. Data yang terkumpul
akan dihitung dan disusun dalam bentuk
distribusi frekuensi. Data yang
dikumpulkan akan disajikan dalam bentuk
tabel distribusi frekuensi dan tulisan.
Tingkat pengukuran pengetahuan
responden diukur dengan skala Guttman
dimana setiap pertanyaan dengan jawaban
ya nilainya = 1 dan pertanyaan dengan
jawaban tidak nilainya = 0. Kategori
pengetahuan responden dibagi 2 yaitu
pengetahuan baik bila jumlah nilai ≥ 6 dari
10 pertanyaan dan pengetahuan tidak baik
bila jumlah nilai ≤ 5 dari 10 pertanyaan.
Batasan operasional
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang
ibu ketahui mengenai menopause dari
berbagai macam informasi.
2. Ibu adalah orangtua perempuan yang
berumur 30 sampai 40 tahun yang
memiliki haid yang teratur dan belum
menopause.
3. Menopause adalah haid yang terakhir
pada seorang wanita yang menandakan
wanita tersebut tidak akan bisa hamil
lagi karena produksi hormon estrogen
sudah berkurang atau tidak ada sama
sekali.